Rabu, 01 Januari 2020

TUGAS 1 IDENTIFIKASI 20 PERSOALAN FILOSOFIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH


TUGAS 1
IDENTIFIKASI 20 PERSOALAN FILOSOFIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH
Tugas Akhir Semester

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Marsigit, M.A



Disusun Oleh :
Khintoko Intan Permatasari
NIM  19701251020

PROGRAM STUDI S-2 PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
I.            Identifikasi Persoalan – Persoalan Filosofis Pembelajaran Matematika di Sekolah
1)      Mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran tersulit
Aliran filsafat pendidikan matematika dengan ontologi, epistomologi, dan aksiologi sebagai berikut. Ontologi matematika merupakan segala aspek yang ada dalam ilmu matematika yang bersifat konkrit. Misalnya : teorema – teorema yang ada di dalam matematika yang akan dibuktikan secara logis, terstruktur dan sistematis. Teorema – teorema  inilah yang merupakan salah satu contoh dari ontology matematika.
Epistemologi matematika yaitu ilmu filsafat untuk mempelajari keaslian dari sifat – sifat matematika. Misalnya : kebenaran sebuah teorema. Untuk mengetahui benar atau tidaknya sebuah teorema, maka diperlukan adanya pembuktian. Proses pembuktian teorema inilah yang merupakan salah satu contoh dari epistemologi matematika.
Aksiologi matematika yaitu ilmu dalam filsafat yang mempelajari tentang kebermanfaatan matematika dalam kehidupan sehari –hari. Contohnya adalah teorema pitaghoras, yang memiliki banyak manfaat dalam segala penerapannya. Manfaat-manfaat dari ilmu matematika inilah yang menjadi contoh dari aksiologi matematika.
2)      Pembelajaran matematika yang membosankan
Ontologi Pendidikan Matematika merupakan hal-hal atau aspek dalam proses pembelajaran matematika yang bersifat ada atau kongkrit. Contoh ontologi pendidikan matematika yaitu media pembelajaran matematika yang digunakan untuk mengajarkan konsep matematika kepada peserta didik.
Epistemologi pendidikan matematika yaitu ilmu filsafat untuk mempelajari keaslian dari sifat-sifat pendidikan matematika, keaslian atau kebenaran hal-hal yang termuat dalam proses belajar mengajar matematika. Contohnya seperti pengetahuan dasar matematika yang telah dipahami siswa sebelumnya. Apakah pengetahuan itu bersifat benar atau tidak.
Aksiologi pendidikan matematika yaitu ilmu dalam filsafat yang mempelajari tentang kebermanfaatan pendidikan matematika dalam sebuah proses belajar mengajar matematika. Contohnya adalah manfaat mempelajari tentang bangun ruang, dan mempelajari hal-hal lain terkait pendidikan matematika. Sehingga para peserta didik mampu menggunakan hasil dari proses belajar matematika untuk membantu kelangsungan hidupnya.
3)      Penerapan Pendekatan saintifik pada pembelajaran matematika
Pendekatan saintifik memiliki 4-5 prosedur (kegiatan) yatu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Ontology dari pendekatan saintifik adalah yang objek –objek yang ada pada pendekatan saintifik. Misalnya ontology dari pendekatan saintifik adalah pembelajaran berpusat pada siswa (student center.
Epistemologi pendekatan saintifik merupakan  ilmu untuk mempelajari keaslian dari pendekatan saintifik. Bersumber dari aliran filsafat konstruktivisme yang menekankan proses (kegiatan belajar) daripada nilai (hasil) dalam pembelajaran matematika.
Aksiologi pendekatan saintifik yaitu ilmu dalam filsafat yang mempelajari tentang kebermanfaatan dari pendekatan saintifik pada pembelajaran matematika diantaranya adalah menciptakan kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan, melatih siswa mengkomunikasikan ide, dan mengembangkan karakter kemandirian pada siswa.
4)      Keterbatasan media pembelajaran pada pembelajaran matematika
Ontology dari media adalah yang objek –objek yang ada pada media. Misalnya ontology dari media adalah salah satunya alat peraga atau model. Alat atau model inilah yang disebut ontology media.
Epistemologi media merupakan  ilmu yang mempelajari keaslian dari media tersebut. Misalnya dalam media terdapat proses memvisualisasikan objek tiruan menjadi objek nyata dengan cara menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali objek tersebut ke dalam pikiran. Hal ini sesuai dengan aliran filsafat idealism (abstraksi). Proses inilah yang merupakan contoh dari epistemologi media pembelajaran.
Aksiologi media yaitu ilmu dalam filsafat yang mempelajari tentang kebermanfaatan dari adanya media pembelajaran matematika diantaranya adalah memudahkan siswa untuk memahami dan mengingat informasi yang terkandung dari alat/model peraga.
5)      Tuntutan siswa untuk berpikir kritis pada soal HOTS
Ontologi berpikir kritis adalah segala aspek yang ada dalam berpikir. Contoh dari ontologi berpikir kritis adalah segala aspek yang membangun  berpikir kritis Aspek – aspek yang membangun berpikir kritis adalah  pemikiran yang cermat dan rasional.
Epistemologi berpikir kritis merupakan ilmu untuk mempelajari keaslian dari berpikir kritis tersebut. Bersumber dari aliran berpikir dari Immanuel Kant yaitu kritisisme. Kritisisme merupakan airan filsafat yang memulai perjalanannya dengan menyelidiki kemampuan rasio dan batas - batasnya terlebih dahulu. Adapun contoh dari  epistimologi ini adalah karakteristik dari berpikir kritis, salah satunya adalah memahami suatu ide, menyadari kapan memerlukan informasi baru, mengumpulkan dan mempelajari informasi tersebut (metacognitive knowledge).
Aksiologi berpikir kritis yaitu ilmu dalam filsafat yang mempelajari tentang kebermanfaatan berpikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan matematis diantaranya adalah memiliki banyak alternative penyelesaian masalah dam ide – ide yang kreatif dalam memecahkan masalah matematis.
6)      Siswa mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah matematis
Ontologi pemecahan masalah adalah segala aspek yang ada dalam berpikir untuk memecahkan masalah. Contoh dari ontologi pemecahan masalah adalah segala aspek yang membangun  pemecahan masalah. Aspek – aspek yang membangun pemecahan masalah adalah memahami masalah, menyusun strategi penyelesaian, menyelesaikan masalah, dan menginterpretasikan.  
Epistemologi pemecahan masalah merupakan ilmu untuk mempelajari keaslian dari pemecahan masalah tersebut. Bersumber dari aliran berpikir untuk memecahkan masalah dari Immanuel Kant yaitu kritisisme. Adapun contoh dari  epistimologi ini adalah ciri – ciri dari pemecahan masalah tersebut. salah satunya adalah strategi menyelesaikan masalah. Proses menyelesaikan masalah dalam pemecahan masalah merupakan epistimologi.
Aksiologi memecahkan masalah matematis yaitu ilmu dalam filsafat yang mempelajari tentang kebermanfaatan memcahkan masalah matematis diantaranya mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dalam alternative jawaban penyelesaian masalah matematis.
7)      Mengembangkan kemampuan berpikir kreatif
Ontologi berpikir kreatif adalah segala aspek yang ada dalam berpikir untuk memecahkan masalah. Contoh dari ontologi berpikir kreatif adalah segala aspek yang membangun  berpikir kreatif yaitu ide- ide atau gagasan untuk membentuk pemahaman. Aspek – aspek yang membangun berpikir kreatif adalah kemampuan mendeteksi, menghasilkan gagasan, dan mencetuskan gagasan.
Epistemologi berpikir kreatif merupakan ilmu untuk mempelajari keaslian dari berpikir kreatif tersebut. Bersumber dari aliran berpikir untuk memecahkan masalah dari Immanuel Kant yaitu kritisisme. Adapun contoh dari  epistimologi ini adalah ciri – ciri dari berpikir kreatif mengembangkan kekreativitasan siswa melalui pembelajaran matematika dalam memperoleh pengetahuan.
Aksiologi berpikir kreatif adalah yaitu ilmu dalam filsafat yang mempelajari tentang kebermanfaatan dalam berpikir kreatif matematis diantaranya mengembangkan ide – ide baru untuk memperoleh pemahaman.
8)      Kurangnya minat belajar matematika pada siswa
Ontologi minat adalah segala aspek yang ada dalam minat belajar matematika. Contoh dari ontologi minat adalah segala aspek yang membangun  minat yaitu rasa senang, ketertarikan, keterlibatan.
Epistemologi dari minat merupakan ilmu untuk mempelajari keaslian dari minat belajar matematika. Hal ini berkaitan dengan aliran idealism (essensialism) yang menjelaskan bahwa belajar dimulai atas kemauan sendiri yang kemudian menyesuaikan dengan lingkungan. Adapun contoh dari  epistimologi ini adalah ciri – ciri dari minat belajar adalah adanya kecenderungan untuk tetap memperhatikan apa yang dipelajari tanpa ada rasa keterpaksaan.
Aksiologi minat belajar adalah yaitu ilmu dalam filsafat yang mempelajari tentang kebermanfaatan dalam minat belajar diantaranya menciptakan ketahanan (resiliensi) akan belajar.
9)      Kurangnya motivasi siswa dalam pengerjaan tugas latihan
Ontologi motivasi adalah segala aspek yang ada dalam motivasi siswa matematika. Contoh dari ontologi motivasi adalah segala aspek yang membangun motivasi yaitu hasrat, minat, dorongan, harapan, cita – cita, penghargaan.
Epistemologi dari motivasi merupakan ilmu untuk mempelajari keaslian dari motivasi. Hal ini berkaitan dengan aliran idealism (essensialism) yang menjelaskan bahwa belajar dimulai atas kemauan sendiri yang kemudian menyesuaikan dengan lingkungan. Adapun contoh dari  epistimologi ini adalah ciri – ciri dari motivasi yaitu senang bekerja keras untuk mencapai keberhasilan.
Aksiologi motivasi belajar yaitu ilmu dalam filsafat yang mempelajari tentang kebermanfaatan motivasi dalam belajar yaitu sebagai penggerak kegiatan, pendorong perbuatan, pengarah perbuatan, dan penyeleksi perbuatan.
10)  Siswa lebih suka menghafal rumus daripada memahami konsep matematika
Ontologi rumus adalah segala aspek yang ada dalam rumus matematika. Contoh dari ontologi rumus yaitu rumus trigonometri.
Epistemologi dari rumus merupakan ilmu untuk mempelajari keaslian dari rumus matematika. Adapun contoh epistimologi ini adalah pembuktian dari rumus tersebut. Proses pembuktian tersebut yang disebut Epistemologi dari rumus tersebut.
Aksiologi dari rumus adalah yaitu ilmu dalam filsafat yang mempelajari tentang kebermanfaatan adanya rumus pada matematika yaitu memberikan alternative penyelesaian masalah matematis. Manfaat dari rumus ini yang disebut dengan aksiologi.
11)  Penerapan pendekatan worked example pada pembelajaran matematika
Ontologi dari worked example  adalah segala aspek yang ada dalam worked example. Contoh dari ontologi worked example yaitu contoh cara menyelesaikan masalah.
Epistemologi dari worked example  merupakan ilmu untuk mempelajari keaslian dari worked example . Hal ini dapat dikaitkan dengan fenomenologi yang dihubungkan dengan ilmu hermeneutic menurut Stanley Deetz yaitu pengetahuan ditemukan secara langsung dalam pengalaman sadar. Subjek akan mengetahui dunia ketika berhubungan dengan pengalaman itu sendiri. Adapun contoh epistimologi ini adalah adanya contoh yang relevan dan penyelesaiannya dengan persoalan yang ada. Proses dari worked example tersebut yang disebut Epistemologi.
Aksiologi dari worked example adalah yaitu ilmu dalam filsafat yang mempelajari tentang kebermanfaatan adanya pendekatan worked example yaitu membangun pengetahuan awal  siswa untuk memahami problem solving matematis. Manfaat dari worked example ini yang disebut dengan aksiologi.
12)  Kesulitan siswa dalam memahami materi pelajaran matematika (aljabar)
Ontologi dari aljabar  adalah segala aspek yang ada dalam aljabar . Contoh dari ontologi aljabar yaitu lambang atau symbol.
Epistemologi dari aljabar merupakan ilmu untuk mempelajari keaslian dari aljabar. Hal ini dapat diakaitkan dengan aliran formalism yang menjelaskan bahwa matematika sebagai bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin disampaikan. Adapun contoh epistimologi ini adalah lambang yang mewakili objek (bahasa)  matematika.
Aksiologi dari aljabar adalah yaitu ilmu dalam filsafat yang mempelajari tentang kebermanfaatan adanya aljabar yaitu dapat digunakan untuk menghitung besar kecilnya keuntungan atau kerugian pada pedagang.  Manfaat dari aljabar ini yang disebut dengan aksiologi.
13)  Kesulitan siswa dalam memahami materi pelajaran matematika (geometri)
Ontologi dari geometri adalah segala aspek yang ada dalam geometri. Contoh dari ontologi aljabar yaitu garis dan sudut.
Epistemologi dari geometri merupakan ilmu untuk mempelajari keaslian dari geometri. Hal ini dapat diakaitkan dengan aliran Plato yang menjelaskan bahwa geometri sebagai pengetahuan ilmiah yang berdasarkan akal murni yan menjadi kunci kea rah pengetahuan dan kebenaran filsafat. Akal murni tersebut membuktikan proporsi – proporsi abstrak mengenai hal – hal abstrak seperti garis lurus, segitiga atau lingkaran. Adapun contoh epistimologi ini adalah lambang yang mewakili objek (bahasa)  matematika.
Aksiologi dari geometri adalah yaitu ilmu dalam filsafat yang mempelajari tentang kebermanfaatan adanya geometri diterapkan pada design grafis dan  interior (arsitek).
14)   Fasilitas sekolah yang kurang memadai
Ontologi dari fasilitas sekolah adalah segala aspek yang ada dalam fasilitas sekolah. Contoh dari fasilitas sekolah yaitu sebagai media atau alat.
Epistemologi dari fasilitas sekolah merupakan ilmu untuk mempelajari keaslian dari fasilitas sekolah. Hal ini dapat diakaitkan dengan aliran enviromentalis bahwa lingkungan sekitar berpengaruh terhadap perkembangan keprbadian seseorang sebagai tempat terjadinya interaksi.
Aksiologi dari fasilitas sekolah adalah yaitu ilmu dalam filsafat yang mempelajari tentang kebermanfaatan adanya fasilitas sekolah adalah memberikan rasa nyaman dalam belajar dan mempermudah siswa dalam belajat dengan maksimal.
15)  Kemampuan pengetahuan guru dalam menguasai bahan ajar
Ontologi dari pengetahuan adalah segala aspek yang ada dalam pengetahuan. Contoh dari kemampuan pengetahuan yaitu adalah pemahaman mengenai bahan ajar.
Epistemologi dari kemampuan pengetahuan merupakan ilmu untuk mempelajari keaslian dari kemampuan pengetahuan. Hal ini dapat diakaitkan dengan aliran Rasinalisme (Descarte) yang mengatakan bahwa rasio/akal yang menjadi dasar kebenaran dan kepastian. Contoh suatu kemampuan pengetahuan adalah dengan adanya penilaian dan evaluasi. Proses penilaian dan evaluasi inilah yang menjadi contoh dari epistemologi kemampuan pengetahuan.
Aksiologi dari kemampuan pengetahuan yaitu ilmu dalam filsafat yang mempelajari tentang kebermanfaatan adanya kemampuan pengetahuan adalah membekali siswa dengan ilmu yang bermanfaat.
16)  Pengembangan instrument tes yang kurang valid
Ontologi dari instrument test adalah segala aspek yang ada dalam penyusunan instrument tes. Contoh dari instrument tes yaitu adalah soal uraian dan soal pilihan ganda.
Epistemologi dari instrument tes merupakan ilmu untuk mempelajari keaslian dari instrument tes. Hal ini dapat diakaitkan dengan aliran Rasinalisme (Descarte) yang mengatakan bahwa rasio/akal yang menjadi dasar kebenaran dan kepastian. Misalnya dalam soal uraian terdapat langkah – langkah penyelesaian soal. Langkah – langkah penyelesaian soal tersebut yang dikenal dengan epistemologi instrument tes.
Aksiologi dari instrument test yaitu ilmu dalam filsafat yang mempelajari tentang kebermanfaatan adanya instrument test adalah mengukur kemampuan seseorang.

17)  Kesulitan siswa dalam mengerjakan soal uraian
Ontologi dari soal uraian adalah segala aspek yang ada dalam penyusunan soal uraian tes. Contoh dari soal uraian adalah segala aspek yang membangun  soal uraian Aspek – aspek yang membangun soal uraian adalah open question dengan jawaban bebas.
Epistemologi dari soal uraian merupakan ilmu untuk mempelajari keaslian dari soal uraian. Hal ini dapat diakaitkan dengan aliran idealism yang mengedepankan akal pikiran manusia sehingga apa yang dikehendaki bisa terlaksana atas dasar pemikiran. Misalnya dalam soal uraian terdapat langkah – langkah penyelesaian soal. Langkah – langkah penyelesaian soal tersebut yang dikenal dengan epistemologi soal uraian.
Aksiologi dari soal uraian yaitu ilmu dalam filsafat yang mempelajari tentang kebermanfaatan adanya soal uraian adalah mengukur kemampuan seseorang secara terbuka.
18)  Penerapan 5S yang tidak berkelanjutan di lingkungan sekolah (pendidikan karakter)
Ontologi dari pendidikan karakter adalah segala aspek yang ada dalam penyusunan pendidikan karakter. Contoh dari pendidikan karakter adalah segala aspek yang membangun  pendidikan karakter. Aspek – aspek yang membangun pendidikan karakter adalah nilai, norma, moral, sopan santu.
Epistemologi dari pendidikan karakter merupakan ilmu untuk mempelajari keaslian dari pendidikan karakter. Hal ini dapat diakaitkan aliran idealism (essensialism) yang menjelaskan bahwa belajar dimulai atas kemauan sendiri yang kemudian menyesuaikan dengan lingkungan. Adapun contoh dari  epistimologi ini adalah ciri – ciri dari pendidikan karakter yaitu menerapkan 5S di lingkungan sekolah.
Aksiologi dari pendidikan karakter yaitu ilmu dalam filsafat yang mempelajari tentang kebermanfaatan adanya pendidikan karakter adalah membentuk siswa menjadi pribadi yang lebih berkarakter.
19)  Rendahnya kemampuan literasi siswa dalam menyelesaikan soal matematika
Ontologi kemampuan literasi adalah segala aspek yang ada dalam literasi untuk memecahkan masalah. Contoh dari ontologi literasi adalah segala aspek yang membangun  literasi yaitu kemampuan membaca, menulis, berbicara, mendengarkan, melihat.
Epistemologi  literasi merupakan ilmu untuk mempelajari keaslian dari literasi tersebut. Adapun contoh dari  epistimologi ini adalah ciri – ciri dari literasi yaitu siswa mampu berpikir kritis dalam menyelaikan permasalahan.
Aksiologi literasi adalah yaitu ilmu dalam filsafat yang mempelajari tentang kebermanfaatan dalam kemampuan literasi diantaranya sebagai penumbuhan pekerti dan pendidikan karakter.
20)  Rendahnya kemampuan disposisi matematis pada siswa SMP
Ontologi disposisi matematis adalah segala aspek yang ada dalam disposisi matematis dalam mata pelajaran matematika. Contoh dari ontology disposisi matematis adalah segala aspek yang membangun  disposisi matematis yaitu percaya diri, gigih.
Epistemologi  disposisi matematis merupakan ilmu untuk mempelajari keaslian dari literasi tersebut. Adapun contoh dari  epistimologi ini adalah ciri – ciri dari disposisi matematis yaitu kecenderungan siswa untuk bertindak dan berpikir secara sadar dalam menyelesaikan masalah matematis.
Aksiologi disposisi matematis adalah yaitu ilmu dalam filsafat yang mempelajari tentang kebermanfaatan dalam disposisi matematis diantaranya sebagai penumbuhan pekerti dalam menyelesaikan permasalahan matematis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar